Senin, 08 Juni 2015

Pemuda dan sosialisasi

Pemuda dan sosialisasi
A.    Pengertian pemuda
Pemuda adalah mereka yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah mereka yang sudah memasuki fase aqil baligh.
Pemuda adalah generasi yang yang terbeban dipundaknya berbagai macam harapan, terutama dari generasi sebelumnya.
Didalam masyarakat, pemuda mempunyai kedudukan yang penting, kedudukan yang sangat strategis sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.
Pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.

v  Masalah kepemudaan
masalah pemuda merupakan masalah abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan yang lebih tua. Problema ini terjadi karena akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyesuaian dirinya dengan situasi yang baru maka timbullah harapan dari pemuda itu untuk mempunyai masa depan yang lebih baik dari orang tuanya. Sebagian besar pemuda menikmati/mengalami suatu pendidikan yang lebih tinggi dari orang tuanyamasalah antar generasi merupakan masalah suatu masyarakat yang sudah dikenal sejak dahulu kala, yang dipermasalahkan itu adalah nilai-nilai masyarakat, dan bagaimana kebudayaan masyarakat itu sendiri.Contoh: ada dalam satu masyarakat yang tak mengizinkan anaknya untuk sekolah sampai tingkat yang lebih tinggi karena mereka menganggap sekolah itu hanya buang-buang uang dan tidak ada gunanya atau sekolah itu hanya untuk pandai tulis baca saja, dan hal inilah yan menyebabkan terjadinya pertentangan antara pemuda dan orang tua, anaknya masih ingin sekolah tapi orang tuanya tidak mengijinkan dan akhirnya terjadilah konflik antara anak dan orang tua.
Suatu masyarakat akan mengalami stabilitas sosial apabila proses reproduksi generasi berjalan dengan baik, sehingga terbentuklah persatuan seperti yang diharapkan oleh generasi sebelumnya

v  Hakikat kepemudaan
Ditinjau dari 2 asumsi:
1.     Penghayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai satu kontinum yang sambung menyambung tapi fragmentaris, terpecah-pecah, dan setiap fragmen mempunyai arti sendiri-sendiri. Masa kanak-kanak hanya akan diresapi karena kekanak-kanakannya,masa muda karena sifatnya khas pemuda
2.     Wawasan kehidupan ialah posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri
tafsiran klasik didasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai pola yang banyak sedikitnya sudah tertentu dan ditentukan oleh mutu pemikiran yang diwakili oleh generasi tua yang bersembunyi dibalik tradisi

v  pemuda dan identitas
telah kita ketahui bahwa pemuda merupakan konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban moral bagi pemuda. Dilain pihak pemuda juga menghadapi masalah-masalah sosial seperti kenakalan remaja, ketidak patuhan kepada orang tua dan kecanduan narkotika. Semua ini terjadi akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi
menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa permasalahan generasi muda dapat dilihat dari beberapa aspek sosial, yakni:
a.    Aspek psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian serta penyesuaian diri secara jasmaniah dan rohaniah sejak dari masa kanak-kanak sampai usia dewasa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keterbelakangan mental, salah asuh oleh orang tua maupun orang-orang dilingkungannya
b.    Sosial budaya
Kaum muda perkembangannya ada dalam proses pembangunan dan modernisasi dengan segala akibat sampingnya yang bisa mempengaruhi proses pendewasaannya
c.    Sosial ekonomi
Pertambahan penduduk yang cepat dan tidak diiringi dengan penambahan lapangan pekerjaan mengakibatkan banyak pemuda yang menganggur
d.    Sosial politik
Dalam kehidupan sosial politik aspirasi pemuda berkembang dan cenderung mengikuti pola infra struktur politik yang hidup dan berkembang pada suatu periode tertentu

Masalah masalah yang dihadapi generasi muda pada masa sekarang:
1. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme dikalangan generasi  muda
2. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
3. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
4. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
5. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
6. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
7. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
8. Pergaulan bebas
9. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
10. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.

Macam-macam pemuda dan peranannya didalam masyarakat
1.     Jenis pemuda urakan
Pemuda yang tidak bermaksud mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Tidak ingin mengadakan perubahan dalam kebudayaan, akan tetapi ingin kebebasan bagi dirinya sendiri, kebebasan untuk menentukan kehendaknya sendiri
2.     Jenis pemuda nakal
Tidak ingin mengadakan perubahan melainkan berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan menggunakan tindakan yang menguntungkan bagi diri mereka sendiri tetapi merugikan masyarakat
3.     Jenis pemuda radikal
Pemuda radikal ingin mengadakan perubahan revolusioner. Mereka tidak puas, tidak bisa menerima kenyataan yang mereka hadapi dan oleh sebab itu mereka berusaha baik secara lisan maupun tindakan rencana jangka panjang asal keadaan berubah sekarang juga
4.     Jenis pemuda shaleh
Pemuda yang setiap tingkah lakunya sehari-hari selalu berpegang teguh terhadap agamanya. Melakukan perintahNYA menjauhu laranganNYA

B.   Pengertian sosialisasi
Kata sosialisasi berasal dari kata sosial. Kata  “sosial” digunakan untuk menunjukan sifat dari makhluk yang bernama manusia. Sehingga munculah ungkapan manusia adalah makhluk  sosial”. Ungkapan ini berarti  manusia itu tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Mereka tidak dapat hidup dengan baik kalau tidak berada dalam kelompok atau masyarakat. Dengan kata lain untuk hidup secara memadai dia harus berhubungan dengan orang lain. Masing-masing manusia (orang) saling membutuhkan pertolongan sesamanya.
Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia lain yang paling penting proses   terjadi adalah suatu reaksi yang menyebabkan munculnya berbagai tindakan.  Reaksi itu disebut dengan proses sosial. Proses sosial itu terjadi disebabkan karena dalam tiap-tiap diri mausia Allah telah menanamkan mawaddah dan  rahmah.
Mawaddah adalah perasan atau keinginan yang berupa harapan.  Setiap orang memiliki   harapan-harapan terhadap orang lain, terutama yang terdekat dengan dia. Seperti harapan tidak disakiti, harapan untuk selalu membantu dan harapan lainnya. Sebaliknya dalam tiap diri manusia itu ada sifat rahmah, dengan sifat ini seseorang selalu membantu atau mengasihi orang lain terutama yang terdekat dengan dia. Tiap orang selalu memberi atau mengasihi. Yang diberikan itu tentu saja dalam pengertian luas, bisa berupa perlindungan atau tidak menyakiti atau membantu meringankan kerja dan lain sebagainya. Makanya dengan sifat dasar dari mnusia itu terjadilah interaksi. Dalam sosiologi biasa disebut dengan istilah interaksi sosial.
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara orang perorangan, antara orang dengan kelompok dan juga antara kelompok dengan kelompok manusia lainnya. Di dalam interaksi itu salah satu faktor yang sangat penting dalam kelancaran dan kesuksesannya adalah komunikasi. Dengan menggunakan bahasa yang sama maka proses komunikasi dalam berinteraksi akan terlaksana dengan mudah.
Dengan proses sosialisasi itu seseorang akan mengenal dan memahami berbagai nilai dan norma yang ada di dalam masyarakat. Dengan sosialisasi juga akan menimbulkan kesepakatan-kesepakatan untuk bekerjasama.  Mulai dari hal-hal sangat sederhana hingga persoalan yang lebih kompleks.  Sosialisasi dapat terlaksana seumur hidup, dalam hal ini dapat saja berupa Pendidikan Seumur Hidup atau life long education. Dengan pengertian lebih luas proses sosialisasi adalah proses belajar bergaul di dalam masyarakat dan budaya tertentu. proses sosialisasi adalah proses pembentukan sikap  loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling memberi kearah yang lebih baik.  Kita  sangat mudah melihatnya dalam pembentukan kesetiaan sosial ini adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya. Di dalam kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini berkembang, sebagai dasar kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata lain kesetiaan sosial berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga kelompok yang lebih luas.
Dalam tulisan ini saya samapikan ada minimal tiga hal yang harus dilkukan agar tumbuh dan kembangnya sikap loyalitas sosial ini  yakni, pertama kita harus saling berkomunikasi baik dalam keadaan berdekatan ataupun dalam keadaan berjauhan (tempat tinggal). Dengan komunikasi yang teratur kita akan saling mengetahui kabar dan berita di antara kita. Sakit atau senang diantara kita dapat dengan cepat kita mengetahuinya.
Kedua, sering bekerja sama menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Misalnya bergotong royang atau melakukan arisan. Kerja sama dapat saja dilakukan dalam kelompok kecil(minimal dua orang) atau pun dalam kelompok yang besar (yang jumlah anggotanya banyak).
Ketiga, dalam kehidupan atau pergaulan sesama kita, sikap tolong menolong harus dikembangkan. Berbagai kesulitan hidup yang kita alami pantas kita minta tolong kepada orang  lain atau teman. Begitu pula sebaliknya bila kawan kita yang mengalami kesusahan wajib pula kita membantunya. Tentu saja dasarnya adalah suka saling menerima dan memberi

KESIMPULAN
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus mempunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau menyumbangkan sesuatu yang berharga untuk negara
1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki ciri khas dalam pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.
2. Ada dua regenerasi yaitu: a.) Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya generasi berjalan lumrah seperti yang terjadi pada kelompok dunia tumbuhan atau hewan. Proses regenerasi ini berjalan sebagai biasa-biasa saja, berlangsung secara alami, tidak di ekspos atau dipublikasikan. b.) Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitif ( pedalaman ), proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat membantu mewujudkannya.  Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang
3.Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh, dan Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam duabidang yaitu pendidikan formal dan informal


Daftar pustaka
Abdullah, taufik, Pemuda dan Perubahan Social, LP3ES, Jakarta, 1974.
Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003
http://www.homeartikel.co.cc
http://www.anakciremai.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar